“ Keajaiban apa yang sedang anda butuhkan”? Buku ini jawaban untuk Anda !
Ya , , kalimat itulah yang terpampang didepan buku an Introduction the miracle of giving ini. Seakan bertanya pada para pembacanya: ente mau apa sih ? Kemudahan segala hal dalam mengarungi hidup? Atau ente mau kaya tampa banyak bercucuran keringat? Oo mungkin anda kepengen dapet hadiyah umroh? Atau kepengen naik karir, gaji, dan pengen cepet naek kursi pelaminan he he ? . . .
Sungguh sebuah pertanyaan yang benar benar mengundang nafsu baca!
Sebenernya apa sih isi dari buku maha karya ulama muda Indonesia yang selalu menyetir tema “sedekah” ini disetiap dakwahnya ? Ya sebenarnya nggak jauh jauh sih dari “tema andalan” beliau.
Ust. Yusuf Mansur melalui bukunya the miracle of giving ini, setidaknya ingin menawarkan kepada kita para pembaca tentang sebuah konsep hidup yang dipenuhi keberkahan, yaitu melalui jalan Ibadah. Jika anda para pembaca yang budiman menemukan Isi tulisan didalm buku ini banyak seperti sedang mengajak berbicara kepada anda. Ust. Yusuf mansur mengajak kita ngobrol namun lewat gaya bahasa yang ditulis- anda tidak perlu heran, karena memang buku ini dikutip dari pengantar inspiring seminar yang berjudul “ THE MIRACLE”.
Saya ulangi sekali lagi, bahwa didalam buku ini Ustadz Yusuf yang berdarah betawi ini ingin menawarkan kepada para pembaca, tentang konsep hidup berkah melalui jalan ibadah. bahwa ibadah adalah sebuah solusi bahkan merupakan metode untuk mengatasi problematika kehidupan dan mencapai kebahagian. Bukan sekedar kejadian tiba tiba, kebetulan, bahkan kejadian yang tanpa proses.
Jika ada orang yang mencibir dengan ucapan “ makanya ibadah itu niatkan kerena Allah, masa ibadah ( dalam hal ini sedekah, dhuha, tahajud, mengayomi anak yatim dan ibadah ibadah lainnya ) karena ingin, ingin itulah alias mengarap selain wajhallah” Mestinya kita tidak putus asa dengan cibiran tersebut. Karena sebuah hajat atau keinginan yang telah tercapai kemudian tiba tiba hilang kembali, bukan lantaran salah dalah berniat, tapi dikarenakan si pelaku kurang bersyukur atau bahkan hilang rasa syukurnya terhadap Dzat Yang Maha Memberi, Yaitu Allah.
Post a Comment